"

Jumat, 26 Oktober 2012

Mendukung dunia setan,atau sistem Baru Allah









Pasal
25

Mendukung
Dunia Setan, atau Sistem Baru Allah?

APAKAH SAUDARA MENDUKUNG sistem baru Allah yang adil-benar, dan apakah saudara ingin agar sistem baru itu datang? Apakah saudara menentang Setan, dan apakah saudara ingin agar dunianya berakhir? Mungkin saudara akan menjawab, Ya, atas kedua pertanyaan itu. Akan tetapi, apakah itu cukup? Ada suatu pepatah lama, yaitu bahwa perbuatan lebih meyakinkan daripada kata-kata. Jika saudara percaya akan sistem baru Allah, maka haluan hidup saudaralah yang sebenarnya akan membuktikan hal itu.—Matius 7:21-23; 15:7, 8.

2
Dalam kenyataan, haluan hidup saudara hanya dapat menyenangkan salah satu dari dua majikan. Melayani Allah Yehuwa atau Setan si Iblis. Salah satu prinsip dalam Alkitab membantu kita menghargai hal ini. Dikatakan: “Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati?” (Roma 6:16) Siapa yang saudara taati? Kehendak siapa yang saudara lakukan? Bagaimana pun jawaban saudara, jika saudara mengikuti haluan yang tidak benar dari dunia ini saudara tidak dapat melayani Yehuwa, Allah yang benar.

read more








DUNIA

SETAN—APAKAH ITU?









3

Yesus menyebut Setan “penguasa dunia ini,” dan rasul Yohanes mengatakan bahwa “seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” (Yohanes 12:31; 1 Yohanes 5:19) Perhatikan, dalam doa kepada Allah, Yesus mengatakan bahwa murid-muridnya bukan bagian dari dunia Setan. Ia mengatakan: “Aku berdoa untuk mereka [murid-muridnya]. Bukan untuk dunia Aku berdoa . . . Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” (Yohanes 17:9, 16; 15:18, 19) Jelaslah bahwa umat Kristen sejati harus memisahkan diri dari dunia.









4

Akan tetapi, apa yang Yesus maksudkan ketika ia mengatakan “dunia”? Dalam Alkitab pernyataan “dunia” kadang-kadang hanya berarti umat manusia secara keseluruhan. Allah mengutus Putra-Nya untuk menyerahkan kehidupannya sebagai tebusan bagi dunia umat manusia. (Yohanes 3:16) Namun Setan telah mengorganisasi sebagian besar dari umat manusia untuk menentang Allah. Jadi dunia Setan adalah masyarakat manusia yang terorganisasi ini yang terpisah dari atau berada di luar organisasi Allah yang kelihatan. Dari dunia inilah umat Kristen sejati harus memisahkan diri.—Yakobus 1:27.









5

Dunia Setan—masyarakat manusia yang diorganisasinya—terdiri dari berbagai bagian yang berhubungan erat. Salah satu bagian penting adalah agama palsu. Dalam Alkitab agama palsu digambarkan sebagai “pelacur besar,” dengan nama “Babel besar.” Ia adalah suatu kerajaan dunia, sebagaimana diperlihatkan oleh kenyataan bahwa ia “memerintah atas raja-raja di bumi.” (Wahyu 17:1, 5, 18) Akan tetapi, apa yang membuktikan bahwa Babel besar adalah suatu kerajaan agama sedunia?









6

Karena “raja-raja di bumi” dikatakan “berbuat cabul” dengan dia, Babel Besar tidak mungkin suatu kerajaan politik sedunia. Selain itu, karena “mereka yang memperdagangkan barang-barang” di bumi berdiri jauh dan meratapi kebinasaannya, ia bukanlah kerajaan perdagangan sedunia. (Wahyu 17:2; 18:15) Namun, bahwa ia benar-benar suatu kerajaan agama diperlihatkan oleh pernyataan Alkitab bahwa melalui ‘ilmu sihirnya semua bangsa disesatkan.’—Wahyu 18:23.









7

Bahwa Babel Besar suatu kerajaan agama juga dibuktikan oleh hubungannya dengan “seekor binatang [“binatang buas,” NW].” Dalam Alkitab binatang melambangkan pemerintahan politik. (Daniel 8:20, 21) Babel Besar dilukiskan “duduk di atas seekor binatang yang merah ungu . . . [yang] mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.” Dengan demikian ia mencoba menjalankan pengaruhnya atas “binatang buas,” atau pemerintahan dunia ini. (Wahyu 17:3) Selain itu, tak dapat disangkal bahwa sepanjang sejarah, agama telah bercampur dengan politik, sering kali mendikte pemerintah apa yang harus dilakukan. Ia memang “memerintah atas raja-raja di bumi.”—Wahyu 17:18.









8

Pemerintahan-pemerintahan politik ini membentuk salah satu bagian penting dari dunia Setan. Seperti telah kita perhatikan, mereka digambarkan dalam Alkitab sebagai binatang-binatang. (Daniel 7:1-8, 17, 23) Pemerintahan-pemerintahan yang seperti binatang ini mendapat kuasa dari Setan, dan hal ini diperlihatkan oleh suatu penglihatan yang ditulis oleh rasul Yohanes: “Aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh . . . Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya.” (Wahyu 13:1, 2; 12:9) Bukti lebih jauh bahwa kerajaan-kerajaan atau pemerintahan-pemerintahan ini menjadi bagian dari dunia Setan adalah bahwa Setan menggoda Yesus dengan menawarkan kerajaan-kerajaan ini kepadanya. Tidak mungkin Setan melakukan hal itu jika ia bukan penguasa atas kerajaan-kerajaan tersebut.—Matius 4:8, 9.









9

Satu bagian lain lagi dari dunia Setan yang terkemuka adalah sistem perdagangan yang tamak dan menindas, yang dalam Wahyu 18:11 disebut sebagai “pedagang-pedagang.” Sistem perdagangan ini menganjurkan keinginan yang tamak dalam diri orang-orang untuk mendapatkan hal-hal yang dihasilkannya, meskipun mereka mungkin tidak membutuhkan dan mungkin bahkan lebih baik jika mereka tidak memilikinya. Pada waktu yang sama sistem perdagangan yang tamak ini menimbun makanan dalam gudang-gudang tetapi membiarkan jutaan orang mati kelaparan karena tidak mampu membayar makanan itu. Sebaliknya, senjata-senjata militer yang sanggup membinasakan seluruh keluarga umat manusia dibuat dan dijual demi keuntungan. Jadi sistem perdagangan Setan, bersama dengan agama palsu dan pemerintahan-pemerintahan politik, menganjurkan sifat ketamakan, kejahatan dan peperangan-peperangan yang mengerikan.









10

Masyarakat manusia yang terorganisasi di bawah Setan si Iblis benar-benar jahat dan rusak. Mereka bertentangan dengan hukum-hukum Allah yang benar, dan penuh dengan segala macam perbuatan amoral. Maka suatu segi lain dari dunia Setan dapat dikatakan adalah kehidupannya yang tak terkendali, haluannya yang amoral. Karena alasan ini rasul Paulus dan rasul Petrus memperingatkan umat Kristen untuk menghindari praktik-praktik buruk yang dilakukan oleh orang-orang dari segala bangsa.—Efesus 2:1-3; 4:17, 19; 1 Petrus 4:3, 4.









11

Rasul Yohanes juga menekankan perlunya umat Kristen waspada terhadap keinginan-keinginan yang salah dan haluan yang amoral dari dunia. Ia menulis: “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1 Yohanes 2:15, 16) Yakobus mengatakan bahwa ‘jika seseorang hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.’—Yakobus 4:4.









CARANYA

UNTUK TIDAK MENJADI BAGIAN DARI DUNIA









12

Selama dunia Setan ada, umat Kristen harus hidup di dalamnya. Yesus memperlihatkan hal ini ketika ia berdoa kepada Bapanya: “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia.” Akan tetapi, kemudian Yesus mengatakan lebih jauh mengenai para pengikutnya: “Mereka bukan dari dunia.” (Yohanes 17:15, 16) Bagaimana mungkin berada dalam dunia Setan tetapi bukan bagian darinya?









13

Ya, saudara hidup di antara orang-orang yang membentuk masyarakat manusia yang terorganisasi dewasa ini. Mereka ini termasuk orang cabul, orang tamak dan orang-orang lain yang melakukan hal-hal jahat. Saudara mungkin bekerja dengan mereka, pergi ke sekolah dengan mereka, makan bersama mereka dan ikut dalam kegiatan-kegiatan lain yang serupa dengan mereka. (1 Korintus 5:9, 10) Saudara bahkan harus mengasihi mereka sebagaimana Allah mengasihi mereka. (Yohanes 3:16) Akan tetapi, seorang Kristiani sejati tidak mengasihi hal-hal jahat yang dilakukan orang-orang lain. Ia tidak meniru sikap, tindakan atau tujuan mereka dalam kehidupan. Ia tidak mengambil bagian dalam agama dan politik mereka yang korup. Meskipun sering kali harus bekerja dalam dunia perdagangan untuk mencari nafkah, ia tidak terlibat dalam praktik-praktik bisnis yang tidak jujur; dan memperoleh harta benda bukanlah tujuan utamanya dalam kehidupan. Karena ia mendukung sistem baru Allah, ia menghindari pergaulan buruk yakni orang-orang yang hidup untuk dunia Setan. (1 Korintus 15:33; Mazmur 1:1; 26:3-6, 9, 10) Maka, ia berada dalam dunia Setan tetapi tetap bukan bagian darinya.









14

Bagaimana dengan saudara? Inginkah saudara menjadi bagian dari dunia Setan? Atau apakah saudara mendukung sistem baru Allah? Jika saudara mendukung sistem baru Allah, saudara akan terpisah dari dunia, termasuk agama palsunya. Saudara akan memperhatikan perintah Alkitab: “Pergilah [dari Babel Besar] kamu, hai umatKu.” (Wahyu 18:4) Akan tetapi, keluar dari Babel Besar, kerajaan agama palsu sedunia, mencakup lebih banyak daripada hanya memutuskan hubungan dengan organisasi agama palsu. Ini juga berarti tidak mengikuti hari-hari raya agama dan perayaan-perayaan dari dunia ini.—2 Korintus 6:14-18.









15

Hari Natal adalah hari raya agama yang dianggap penting dewasa ini. Namun sejarah memperlihatkan bahwa ini bukan suatu pesta yang dirayakan oleh umat Kristen yang mula-mula sekali. Yesus berkata agar para pengikutnya merayakan peringatan kematiannya, bukan kelahirannya. (1 Korintus 11:24-26) Sebenarnya, tanggal 25 Desember bukan tanggal kelahiran Yesus. Tidak mungkin, sebab Alkitab menunjukkan bahwa pada waktu ia lahir para gembala masih ada di padang pada malam hari. Mereka tidak akan berada di sana pada musim dingin yang menusuk dan banyak hujan. (Lukas 2:8-12) Sebenarnya tanggal 25 Desember dipilih sebagai tanggal untuk merayakan kelahiran Yesus karena, seperti dijelaskan dalam The World Book Encyclopedia: “Orang-orang Roma sudah merayakannya sebagai Pesta dari Saturn, merayakan hari lahir matahari.”









16

Easter (perayaan kebangkitkan Yesus, juga disebut Paskah), adalah hari raya agama yang juga dianggap penting. Pekan Suci di beberapa negara Amerika Latin mirip dengan ini. Akan tetapi, Paskah pun tidak dirayakan oleh umat Kristen yang mula-mula. Asal usulnya juga dari perayaan-perayaan non-Kristen. The Encyclopædia Britannica mengatakan: “Tidak ada petunjuk tentang dirayakannya pesta Paskah dalam Perjanjian Baru.” Namun apakah menjadi soal bahwa Hari Natal dan Paskah bukan perayaan-perayaan Kristen tetapi sebenarnya berasal dari para penyembah ilah-ilah palsu? Rasul Paulus memperingatkan agar tidak mencampur apa yang benar dengan yang palsu, dengan mengatakan bahwa bahkan “sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.” (Galatia 5:9) Ia mengatakan kepada beberapa orang Kristen yang mula-mula bahwa mereka salah jika mereka merayakan hari-hari yang diperintahkan dalam hukum Musa tetapi yang telah dihapuskan oleh Allah bagi umat Kristen. (Galatia 4:10, 11) Betapa jauh lebih penting bagi umat Kristen sejati dewasa ini untuk menjauhkan diri dari hari-hari raya yang tidak pernah dikatakan oleh Allah untuk dirayakan dan yang berasal dari agama palsu!









17

Hari-hari raya lain dari dunia menghormati orang-orang ternama. Orang-orang lain lagi menghormati dan menjunjung tinggi bangsa-bangsa atau organisasi-organisasi dunia. Akan tetapi, Alkitab memperingatkan agar tidak memberikan penghormatan yang bersifat penyembahan kepada manusia, atau percaya kepada organisasi-organisasi manusia untuk melaksanakan apa yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. (Kisah 10:25, 26; 12:21-23; Wahyu 19:10; Yeremia 17:5-7) Jadi hari-hari raya yang cenderung mengagungkan manusia atau suatu organisasi manusia tidak selaras dengan kehendak Allah, dan umat Kristen sejati tidak akan ikut di dalamnya.—Roma 12:2.









18

Banyak benda dibuat oleh manusia untuk dihormati atau disembah. Beberapa dari antaranya terbuat dari logam atau kayu. Benda-benda lainnya dibuat dari kain dan mungkin telah dijahit atau diberi gambar dari sesuatu yang ada di surga atau di bumi. Suatu negara mungkin mengeluarkan undang-undang yang mengatakan bahwa semua orang harus memberikan penghormatan yang serupa dengan penyembahan kepada benda demikian. Akan tetapi, hukum Allah mengatakan agar hamba-hamba-Nya jangan melakukan hal itu. (Keluaran 20:4, 5; Matius 4:10) Apa yang telah dilakukan umat Allah dalam keadaan seperti ini?









19

Di Babel purba Raja Nebukadnezar mendirikan sebuah patung emas yang sangat besar dan memerintahkan agar setiap orang membungkuk di hadapannya. ‘Siapa yang tidak sujud menyembah,’ katanya, ‘akan dicampakkan ke dalam dapur api yang menyala-nyala.’ Alkitab menceritakan kepada kita bahwa tiga pemuda Ibrani, Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak mau melakukan apa yang diperintahkan raja. Mengapa? Karena hal itu menyangkut ibadat, dan ibadat mereka hanya diberikan kepada Yehuwa. Allah setuju dengan apa yang mereka lakukan, dan Ia menyelamatkan mereka dari kemarahan raja. Sebenarnya, Nebukadnezar menyadari juga bahwa hamba-hamba Yehuwa ini tidak membahayakan Negara, jadi ia mengeluarkan suatu undang-undang untuk melindungi kebebasan mereka. (Daniel 3:1-30) Apakah saudara tidak mengagumi kesetiaan dari pemuda-pemuda ini? Apakah saudara akan membuktikan bahwa saudara benar-benar mendukung sistem baru Allah dengan menaati semua hukum Allah?—Kisah 5:29.









20

Tentu, Setan tidak ingin kita melayani Yehuwa. Ia ingin kita melayani dia. Jadi ia berusaha membujuk kita melakukan apa yang ia inginkan, karena ia tahu bahwa kita menjadi budak, atau hamba, dari pribadi yang kita taati. (Roma 6:16) Melalui berbagai cara, termasuk televisi, film, bentuk tari-tarian tertentu dan bacaan yang amoral, Setan menganjurkan hubungan seksual antara orang-orang yang tidak menikah, maupun perzinahan. Tingkah laku demikian dibuat sebagai sesuatu yang kelihatan dapat diterima, bahkan patut. Akan tetapi, hal ini bertentangan dengan hukum-hukum Allah. (Ibrani 13:4; Efesus 5:3-5) Selain itu, seseorang yang terlibat dalam tingkah laku demikian sebenarnya memperlihatkan bahwa ia mendukung dunia Setan.









21

Ada kebiasaan-kebiasaan lain yang telah dibuat populer oleh dunia Setan tetapi yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Mabuk-mabukan dengan minuman beralkohol adalah salah satu di antaranya. (1 Korintus 6:9, 10) Yang lain adalah penggunaan obat-obat bius seperti marihuana dan heroin untuk kesenangan, maupun penggunaan tembakau. Semua ini merusak tubuh dan tidak bersih. Penggunaan benda-benda ini jelas melanggar instruksi Allah untuk “menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani.” (2 Korintus 7:1) Merokok juga merusak kesehatan orang-orang yang ada di dekat si perokok, sebab mereka harus menghirup asapnya. Jadi si perokok melanggar hukum Allah yang menyatakan bahwa seorang Kristiani harus mengasihi sesamanya.—Matius 22:39.









22

Suatu kebiasaan lain yang umum di berbagai bagian dunia adalah makan darah. Demikianlah binatang-binatang yang darahnya tidak dicurahkan dengan sepatutnya dimakan atau darahnya mungkin ditampung dan digunakan sebagai makanan. Namun Firman Allah melarang makan darah. (Kejadian 9:3, 4; Imamat 17:10) Maka, bagaimana dengan menerima transfusi darah? Beberapa orang mungkin memberi alasan bahwa menerima transfusi darah sebenarnya tidak “makan.” Akan tetapi, apabila seorang pasien tidak dapat makan melalui mulut, bukankah dokter sering kali menganjurkan agar ia diberi makan dengan cara yang sama seperti cara transfusi darah? Alkitab mengatakan kepada kita untuk “menjauhkan diri dari . . . darah.” (Kisah 15:20, 29) Apa artinya ini? Jika seorang dokter mengatakan kepada saudara untuk menjauhkan diri dari alkohol, apakah hal itu hanya berarti bahwa saudara tidak boleh meminumnya melalui mulut tetapi bahwa saudara dapat mentransfusikan langsung ke dalam pembuluh darah saudara? Tentu tidak! Demikian pula, ‘menjauhkan diri dari darah’ berarti sama sekali tidak memasukkannya ke dalam tubuh saudara.









23

Saudara perlu memperlihatkan kepada Allah Yehuwa bahwa saudara mendukung sistem baru-Nya dan tidak menjadi bagian dari dunia ini. Hal ini menuntut suatu keputusan. Keputusan yang perlu saudara buat adalah melayani Yehuwa, melakukan kehendak-Nya. Saudara tidak boleh ragu-ragu, seperti beberapa orang Israel di zaman purba. (1 Raja 18:21) Karena itu ingatlah, jika saudara tidak melayani Yehuwa, berarti saudara melayani Setan. Saudara mungkin mengatakan bahwa saudara mendukung sistem baru Allah, tetapi apa yang dinyatakan oleh tingkah laku saudara? Mendukung sistem baru Allah termasuk menghindari semua kebiasaan yang Allah kutuk dan yang tidak akan terdapat dalam sistem baru-Nya yang adil-benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar