Pasal
16
Allah
yang Benar dan Masa Depan Anda
”Di alam semesta yang misterius ini, Manusia dapat merasa pasti akan satu hal. Manusia sendiri pasti bukan wujud rohaniah paling mulia di Alam Semesta. . . . Ada suatu wujud di Alam Semesta yang secara rohaniah lebih mulia daripada Manusia sendiri. . . . Tujuan Manusia adalah mencari kerukunan dengan wujud di balik fenomena ini, dan mencarinya dengan maksud menyelaraskan dirinya dengan realitas rohaniah yang mutlak ini.”—An Historian’s Approach to Religion, oleh Arnold Toynbee.
SELAMA bagian terbesar dari enam ribu tahun terakhir, manusia telah mencari ”realitas rohaniah yang mutlak” itu dengan kadar semangat yang berbeda-beda. Setiap agama besar—Hinduisme, Islam, Buddhisme, Shinto, Konfusianisme, Taoisme, Yudaisme, Kristen, atau lainnya—mempunyai nama yang berbeda untuk ”realitas rohaniah yang mutlak” itu. Akan tetapi, Alkitab mengungkapkan bahwa realitas ini mempunyai nama, jenis kelamin, dan kepribadian—Yehuwa, Allah yang hidup. Allah yang tidak ada duanya ini berfirman kepada Kores Agung dari Persia, ”Akulah Yehuwa, dan tidak ada yang lain. Kecuali aku tidak ada Allah. . . . Akulah yang membuat bumi dan menciptakan manusia di atasnya.”—Yesaya 45:5, 12, 18; Mazmur 68:19, 20.